Laman

Jumat, 09 Juli 2010

Tas Kresek Berwarna Pengancam Nyawa

SIAPA sih yang tidak mengenal tas kresek? Siapa sih yang pernah terbebas tidak memanfaatkan kantong plastik bernama tas kresek karena bunyinya yang memang kresek, kresek itu? Sayangnya, saking praktisnya dan mudahnya menemukan tas kresek, kita semua tidak tersadar dari bahaya yang mengancam jiwa akibat pemakaian tas kresek ini. Duh…


 Ragam plastik daur ulang temuan BPplastik-plastik-bpom-foto-by-antaraOM RI (foto by Antara)

Tulisan ini sebagian saya kutip dari Harian Kompas dan sebagiannya lagi dari situs detik.com yang membuat saya kembali tercengang dengan bahaya tas kresek. Sungguh mengenaskan karena di balik kepraktisan tas kresek, sejumlah bahaya ikut menjadi bonusnya. Padahal selama ini tas tas kresek tersebut acap digunakan untuk membungkus makanan. Entah panas, entah dingin.

Betapa tidak, hasil pengujian yang dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI, bahwa tas kresek berwarna hitam merupakan salah satu plastik yang harus diwaspadai. Karena plastik ini merupakan hasil proses daur ulang yang tidak diketahui apakah sebelumnya plastik ini merupakan bekas pestisida, limbah rumah sakit, atau mungkin yang lainnya.

Coba ingat-ingat, pernah Anda membungkus kudapan gorengan yang masih panas langsung ke dalam tas kresek berwarna hitam ini? Hawa panas akan meluruhkan sekian persen zat aditif yang sebelumnya ada pada plastik daur ulang ini pada makanan yang memang rasa dan penampilan sangat menggoda ini.

Selain tas kresek, jenis wadah plastik lainnya yang patut diwasapdai adalah plastik kemasan makanan berbahan dasar Polivinil Klorida (PVC). Biasanya plastik seperti ini ditemui pada wadah kue tart yang berwarna bening dengan alas berwarna cokelat. Tapi kandungan PVC di dalamnya tidaklah terlalu besar, meski begitu harus tetap diwaspadai.

Mengapa PVC berbahaya? PVC terbuat dari monomer vinil klorida yang dapat terlepas dan bercampur ke dalam makanan yang berlemak, mengandung alkohol, berminyak dan terlebih lagi dalam keadan panas. Dalam pembuatan plastik polivinil klorida (PVC) biasanya dicampurkan senyawa penstabil berupa Pb (timbal), cadmium (Cd), timah putih (Sn) dan masih banyak zat lainnya.

Efek samping yang ditimbulkan oleh zat-zat tadi di antaranya, mengakibatkan kanker hati jika digunakan dalam waktu yang lama, timbal merupakan racun bagi ginjal dan syaraf, kadmium juga bisa merusak hati dan menyebabkan kanker paru-paru.

Kerusakan yang diakibatkan dari plastik-plastik ini memang tak terjadi secara langsung, tapi jika digunakan terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama akan menimbulkan kerusakan pada organ tubuh. Plastik yang digunakan sebagai wadah makanan sebaiknya pilihlah yang bening, jangan memilih yang berwarna hitam.

Jangan menaruh makanan yang berminyak, berlemak, apalagi panas ke dalam plastik agar tidak terjadi peluruhan zat aditif ke dalam makanan. Gunakan wadah plastik yang memiliki jaminan bahannya food grade atau aman untuk makanan.

Khusus para bunda yang sering membuat bekal untuk si kecil, perhatikan selalu wadah bekal si kecil dan juga tempat minumnya. Pastikan setiap wadah yang digunakan sudah bertanda aman untuk makanan. Sudah saatnya kita mulai peduli, setidaknya pada kesehatan diri sendiri. (Molucanano:2010)